Minggu, 09 Januari 2011

Telaah politik dinasti di pemerintahan indramayu

Nampaknya istilah politik dinasti, tepatnya pasca era reformasi kini tengah mewabah di seantero jagad indonesia, dimulai dari tingkatan partai hingga pemerintahan, dari pemerintahan pusat hingga pemerintahan daerah. Beberapa pekan lalu, Media Indonesia dalam Rubrik Beritanya yang berjudul “ Politik Dinasti” sedikit banyak telah memaparkan apa yang disebut dengan politik dinasti dengan sedikit membedah jalur keturunan dinasti Yudhoyono, yang konon katanya Ani Yudhoyono kini tengah dipersiapkan untuk menggantikan posisi suaminya SBY sebagai Presiden Indonesia, terlepas hal ini benar atau tidak, ini semua dapat mencerminkan sistem monarki yang telah mengakar berabad-abad lamanya dalam setiap kerajaan yang ada di Indonesia telah menjadi watak, budaya, dan sekaligus ciri khas bangsa Indonesia. Hal ini juga terjadi di wilayah kabupaten Indaramayu, Iriyanto Mahfudz Shiddiq alias Yance mantan Bupati yang telah habis masa jabatannya, rupanya tak ingin membiarkan potensi politiknya berakhir di hari tuanya,berakhirnya masa jabatan secara administratif, bukan berarti berakhir pula masa kekauasaan. Diam-diam beliau mempersiapkan sang Isteri untuk menggantinya kelak setelah dirinya lengser, Yaitu Ana Sophana, dengan banyak mengikuti dan mengadakan kegiatan publik yang banyak diselenggarakan berbagai elemen pemerintahan maupun Swadaya masyarakat, maka dengan secara tidak langsung masyarakat dan segenap lapisannya akan mengenal Ana Sophana. Benar saja rupanya, memasuki waktu Pemilu Kada, tanpa mendapatkan persaingan berat, Ana dapat menyingkirkan saingannya dalam Pemilu-Kada, kesuksenan dan kemenangan Ana tentu saja bukan hal yang tak dapat di duga oleh beberapa pengamat politik daerah, karir politik sang suami yang telah menjabat selama dua periode sangatlah memiliki sumbangsih yang besar dalam kemenangan tersebut, karena telah di duga adanya permainan suara dari orang dalam yang menjadi bawahan yance saat masih menjabat sebagai Bupati. Fatalnya dalam kasus politik dinasti yang tak banyak dipahami oleh banyak kalangan masyarakat, tentu saja memiliki dampak yang signifikan, terakhir terdengar kabar bahwa mantan Bupati Yance tengah terjerat aliran dana suap atas pembebasan lahan dan pengadaan PLTU 1 milik manta Ketua Umum Golkar, yakni Jusuf Kalla. Selain itu juga dapat menyebabkan ketidakmerataannya pendidikan politik dalam sebuah daerah, karena rupanya selain isteri yang telah menjadi Bupati pengganti pasca dirinya, sang anak yakni Daniel Muttaqien juga telah suskes menjadi anggota legislatif. Kini saatnya mari kita pertimbangakan efek negatif dari merebaknya politik dinasti di tengah arus demokrasi yang kebablasan, karena dalam politik hal ini tentu manjadi hal yang sah dan boleh dilakukan oleh siapapun, namun apakah dalam teorinya hal ini memberikan pendidikan politik yang baik bafgi masyarakat sekitarnya, tentu saja tidak…… stidaknya dalam analisa penulis.